
Disini kita akan membahas kenapa lem bersifat adhesive dan mengapa lem tersebut tidak lengket ketika dipegang.
Apa Penyebab Lem bersifat Adhesive?
Ketika bahan adesif dioleskan pada permukaan bahan (adherend), bahan adesif tersebut masuk ke dalam celah-celah kecil pada permukaan adherend, dan kemudian mengeras dan tidak bergerak lagi dalam celah-celah tersebut. Diduga bahwa ketidakmampuan untuk bergerak ini adalah penyebab benda-benda dapat menempel bersama. Efek ini disebut “efek jangkar”, karena menyerupai kapal laut yang menjatuhkan jangkar bahan adesfi sehingga tidak bergerak. Ada ikatan kimia antara molekul bahan adesif dan molekul adherend, yang membuat mereka menempel bersama. Ikatan ini adalah, sebagai contoh, ikatan hidrogen ikatan van der Waals, ikatan ion dan ikatan kovalen.
Jadi penempelan ini tidak terjadi sebagai efek tunggal tapi merupakan gabungan dari beberapa efek di atas. Polivinil pirolidone (PVP), komponen utama lem batang, juga menempel dengan beberapa efek seperti efek jangkar dan kekuatan intermolekul. Ada juga ikatan hidrogen (O=C∙∙∙∙∙OH-) antara gugus karbonil dalam PVP dan gugus hidroksil pada kertas.

Trus kenapa Tidak Lengket?
Alasan mengapa lem batang tidak lengket ketika kita memegangnya, adalah karena PVP tersebut dipadatkan. Asam lemak (garam natrium) ditambahakan untuk memadatkan lem batang, dan glikol ditambahkan untuk melembutkan bentuk. Sehingga bentuk padat lem batang tidak terlalu lengket ketika dipegang, tapi ketika Anda menggunakan lem batang, bentuk padat memecah dan kelengketan meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar